Mengapa Harga Karya Seni Lukis Bisa Mahal?

Mengapa harga karya seni lukis bisa mahal?

Pertanyaan seperti ini pasti pernah terlintas di benak semua orang awam, Anda mungkin salah satunya.

Sebab memang bukan kasus yang jarang terjadi bila ada berita lukisan-lukisan yang terkesan “abstrak” bisa terjual dengan harga ratusan juta bahkan hingga milliaran dollar.

Tapi kenapa ya bisa seperti itu?

Sebagai contoh kita ambil lukisan dari Willem de Kooning dengan judul Interchange.

Lukisan Willem de Kooning dengan nama Interchange
Lukisan Willem de Kooning dengan nama Interchange

Bila kita lihat, lukisan tersebut tidak punya bentuk yang jelas.

Bahkan warna dan arti dari lukisan tersebut pun sulit untuk dimengerti oleh orang biasa.

Namun faktanya, lukisan Interchange milik Willem de Kooning ini terjual dengan harga 3,9 trilliun rupiah dan dinobatkan sebagai salah satu lukisan termahal di dunia.

Mengapa Harga Karya Seni Lukis Bisa Mahal?

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci

Sebenarnya bukan hanya satu faktor yang menyebabkan karya-karya seperti Salvator Mundi buatan Leonardo Da Vinci, Les Femmes d’Alger buatan Pablo Picasso, atau The Starry Night buatan Vincent van Gogh bisa terjual dengan harga yang fantastis.

Lukisan The Starry Night buatan Vincent van Gogh
Lukisan The Starry Night buatan Vincent van Gogh

Bahkan karya lukis milik seniman lokal dari Indonesia pun banyak yang dilelangkan dan terjual dengan harga ratusan juta rupiah.

Mengapa bisa demikian?

Inilah faktor-faktor yang menyebabkan karya lukis harganya mahal dan wajib kita hargai.

1. Medianya

Siapa bilang tiap lukisan dibuat dengan media seperti model kanvas dan cat yang sama.

Bahkan faktanya, seorang pelukis bisa menggunakan lebih dari 2 jenis cat dan kuas yang berbeda untuk menghasilkan satu karya.

Bukan hanya itu, harga media untuk melukis yaitu kanvas, kuas, dan cat minyak juga memiliki harga yang cukup mahal.

Berdasarkan bersar ukurannya dan kualitasnya, harga satu buah kanvas bisa dijual dari 50 ribu hingga 500 ribu rupiah.

Belum termasuk 1 set cat minyak yang berisikan berbagai warna utama dan 1 set kuas dengan berbagai ukuran.

Harga ini masih termasuk budget untuk seniman entry level alias yang masih pemula.

Sedangkan seniman-seniman profesional membutuhkan modal yang lebih besar untuk membeli media lukis yang biasa mereka gunakan.

2. Umurnya

Alasan berikutnya mengapa harga karya seni lukis cukup mahal adalah karena umurnya yang sudah berpuluh-puluh tahun.

Seperti contohnya pada karya Leonardo Da Vinci yang berjudul Salvator Mundi.

Meskipun belum diketahui kapan tahun pembuatan lukisan ini yang sebenarnya, tetapi diperkirakan karya yang terjual dengan harga sekitar 6,5 trilliun rupiah ini dibuat pada tahun 1490 hingga 1500.

Artinya, sudah lebih dari 500 tahun lukisan ini ada di dunia dan kualitasnya masih terjaga.

Bahkan saking lamanya, lukisan Salvator Mundi ini pernah hilang dan kembali ditemukan pada tahun 2005.

Dan kini, Salvator Mundi jadi satu-satunya lukisan karya Leonardo Da Vinci yang menjadi property milik satu orang.

3. Pelukisnya

Selain karena umurnya, harga sebuah lukisan juga bisa ditentukan berdasarkan siapa pelukisnya.

Pastinya Anda semua sudah pernah mendengar pelukis-pelukis terkenal seperti Michelangelo, Raffaello Sanzio, Donatello, Leonardo Da Vinci, Rembrandt van Rijn, Vincent Van Gogh, dan masih banyak lagi.

Mereka semua adalah pelukis-pelukis yang terkenal sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya dari tahun 1300 hingga 1600.

Dan kebanyakan dari pelukis yang terkenal dari zaman dulu berasal dari benua Eropa.

Tapi jangan salah, karena tidak sedikit juga pelukis-pelukis hebat dari Indonesia yang karyanya dijual dengan angka fantastis bahkan hingga dicari oleh orang-orang dari luar negeri.

Seperti contohnya Barli Sasmitawinata, Basuki Abdullah, Oesman Effendi, Raden Saleh, dan masih banyak lagi.

4. Makna Dibalik Lukisannya

Setiap lukisan pasti memiliki makna di baliknya.

Bisa berupa penggambaran sang pelukis terhadap sesuatu, bisa berupa gambaran emosi sang pelukis, atau bisa berupa kisah yang ingin disampaikan sang pelukis.

Seperti contohnya pada lukisan karya Vincent Van Gogh yang berjudul Café Terrace at Night.

Lukisan Vincent Van Gogh yang berjudul Cafe Terrace at Night
Lukisan Vincent Van Gogh yang berjudul Cafe Terrace at Night

Untuk orang awam, mungkin lukisan tersebut hanya berupa pemandangan di malam hari dari sebuah kafe saja.

Namun ternyata, Vincent Van Gogh menyiratkan makna tersembunyi di dalamnya.

Potret 12 orang dengan 1 figur yang berdiri di dalam lukisan Cafe Terrace at Night konon diambil dari karya The Las Supper dari Leonardo Da Vinci.

5. Ide dan Kualitas Lukisannya

Dan alasan yang terakhir mengapa karya seni lukis dijual dengan harga yang mahal adalah karena kualitas serta kemampuan sang pelukis dalam membuat karya tersebut.

Seperti yang kita semua ketahui, melukis bukanlah sebuah hal yang mudah dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Bahkan ketika kita bisa melukis pun, ada satu hal lagi yang lebih sulit didapatkan yaitu ide.

Kedua hal inilah yang menjadi alasan utama kita semua harus menghargai tiap karya seni, termasuk seni lukis.

 

Itulah dia jawaban di balik pertanyaan mengapa harga karya seni lukis cukup mahal.

Jadi bila ada teman atau saudara yang meminta Anda untuk melukiskan wajahnya secara gratis atau dengan alasan “harga teman”, Anda bisa mengedukasinya dengan alasan ini.